Popular Post

Friday, October 21, 2011

Ungkapan hati papa

 Bagi seseorang yang sudah dewasa, yang sedang jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan mamanya. Bagaimana dengan papa? Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari. Tapi tahukah kamu, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu?

Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng. Tapi tahukah kamu bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang kamu lakukan seharian.

Saat kamu sakit batuk/pilek, papa kadang membentak "sudah dibilang! Jangan minun es!" Tapi tahukah kamu bahwa papa khawatir?

Ketika kamu remaja, kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!" Sadarkah kamu bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, kamu adalah sesuatu yang sangat berharga.

Saat kamu bisa lebih dipercaya, papa pun melonggarkan peraturannya. Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.

Ketika kamu dewasa, dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.

Di saat kamu memerlukan ini itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi. Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Saat kamu di wisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.

Sampai ketika teman pasanganmu datang untuk meminta izin mengambilmu dari papa. Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi izin.

Dan akhirnya....Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yang di anggapnya pantas, papa pun tersenyum bahagia.

Apa kamu tahu, bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan ia pun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakanlah anak kecilku yang manis bersama pasangannya."

Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucu yang sesekali datang untuk menjenguk, rambut papa sudah putih, badan tidak kuat, tapi tetap mencintai kalian.

No comments:

Post a Comment