Popular Post

Friday, October 21, 2011

Kearifan emas

Seorang pemuda mendatangi gurunya dan bertanya, "Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat diperlukan, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain ?"

Sang guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah 1 jarinya lalu berkata, "Muridku, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi terlebih dahulu lakukan 1 hal untukku. Ambilah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga 1 keping emas?" Melihat cincin Gurunya yang kotor, pemuda tadi merasa ragu. "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa di jual seharga itu." Cobalah dulu, Muridku, siapa tahu kamu berhasil.
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kpd pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging, serta kepada yang lainnya. Ternyata tak seorang pun berani membeli seharga 1 keping emas. Mereka menawarnya hanya 1 keping perak. Pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga 1 keping perak. Ia kembali ke Gurunya dan melapor, "Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari 1 keping perak". Gurunya tersenyum arif dan berkata,"Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberi penilaian".

Pemuda itu bergegas pergi ke toko emas yang di maksud. Ia kembali kepada gurunya dengan raut wajah yang lain, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga 1000 keping emas, nilai cincin ini 1000 kali lebih tinggi daripada yang di tawar oleh para pedagang di pasar". Gurunya tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi." Seseorang tak bisa di nilai dari pakaiannya.

"Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa di lihat dan di nilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk melihatnya. Dan itu butuh proses, kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang di sangka emas ternyata loyang dan yangg kita lihat sebagai loyang ternyata emas".

Kebahagiaan yang menular

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi Hari.

Memanggil taxi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taxi terlebih dulu...

'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil.

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia melajukan taxinya.

Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dengan selembar 20ribuan, untuk argo yang hampir 15 ribu.

'Kembaliannya buat bapak saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.

'Terima kasih...' jawab Pak sopir taxi dengan penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taxi itu...

Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.

'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut..Bergulir... .seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia Hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mereka...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar Kita.

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...

Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini?

Ungkapan hati papa

 Bagi seseorang yang sudah dewasa, yang sedang jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan mamanya. Bagaimana dengan papa? Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari. Tapi tahukah kamu, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu?

Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng. Tapi tahukah kamu bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang kamu lakukan seharian.

Saat kamu sakit batuk/pilek, papa kadang membentak "sudah dibilang! Jangan minun es!" Tapi tahukah kamu bahwa papa khawatir?

Ketika kamu remaja, kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!" Sadarkah kamu bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, kamu adalah sesuatu yang sangat berharga.

Saat kamu bisa lebih dipercaya, papa pun melonggarkan peraturannya. Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.

Ketika kamu dewasa, dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.

Di saat kamu memerlukan ini itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi. Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Saat kamu di wisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.

Sampai ketika teman pasanganmu datang untuk meminta izin mengambilmu dari papa. Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi izin.

Dan akhirnya....Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yang di anggapnya pantas, papa pun tersenyum bahagia.

Apa kamu tahu, bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan ia pun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakanlah anak kecilku yang manis bersama pasangannya."

Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucu yang sesekali datang untuk menjenguk, rambut papa sudah putih, badan tidak kuat, tapi tetap mencintai kalian.

50 Kebiasaan orang sukses

1.Carilah dan temukan kesempatan di mana orang lain saat orang lain gagal menemukannya.

2.Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaran an bukannya kesulitan belaka.

3.Fokus pada solusi, bukan berkubang pada masalah yang ada.

4.Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.

5.Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.

6.Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.

7.Mereka jarang mengeluh.

8.Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.

9.Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.

10.Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.

11.Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.

12.Mereka memiliki ambisi atau semangat.

13.Tahu benar apa yang diinginkan.

14.Mereka inovatif dan bukan plagiat.

15.Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.

16.Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.

17.Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.

18.Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.

19.Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.

20.Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.

21.Mereka tidak menunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.

22.Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.

23.Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.

24.Mereka adalah komunikator yang handal.

25.Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.

26.Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.

27.Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.

28.Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.

29.Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.

30.Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.

31.Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.

32.Mereka juga murah hati dan baik hati.

33.Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.

34.Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.

35.Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.

36.Mereka rajin.

37.Ulet

38.Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.

39.Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.

40.Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.

41.Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.

42.Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.

43.Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.

44.Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.

45.Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.

46.Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.

47.Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.

48.Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.

49.Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.

50.Mereka melakukan pada yang mereka katakan.

Menolong sesama

Sepasang suami istri petani pulang kerumah stlh berbelanja. Seekor tikus memperhatikan makanan apa lagi yg dibawa mereka dari pasar??" Ternyata, salah satu yg dibeli olh petani ini adlh Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang.
Ia segera berlari menuju kandang, mendatangi ayam & berteriak "ada perangkap tikus". Sang Ayam berkata "Tuan Tikus, Aku turut bersedih, tapi itu tdk berpengaruh padaku"
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata "Aku turut ber simpati, tp tdk ada yg bisa aku lakukan"
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tp perangkap tikus tdk berbahaya buat aku sama sekali"
Ia lalu lari ke hutan & bertemu Ular. Sang ular berkata "Perangkap Tikus yg kecil tdk akan mencelakai aku"
Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dgn pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yg terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah.
Walaupun sang Suami sempat membunuh ular tsb, sang Istri ttp harus di bawa ke rumah sakit. Bbrp hari kemudian istrinya demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. Dgn segera ia menyembelih ayamnya utk dimasak cekernya.
Ttp sakit sang Istri tak kunjung reda. Seorang teman menyarankan utk makan hati kambing.
Ia lalu menyembelih kambing utk mengambil hatinya. Istrinya tdk sembuh & akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali org datang pd saat pemakaman. Sehingga sang Petani hrs menyembelih sapinya utk memberi makan para pelayat.
Dari kejauhan sang Tikus menatap dgn penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tdk digunakan lagi.

SUATU HARI, KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA... PIKIRKANLAH SEKALI LAGI ! :)

Indahnya berbagi

Ada cerita tentang seorang petani Skotlandia yang mendengar tangis seorang anak kecil yang terperosok ke dalam lumpur. Tanpa menunggu lama, si petani tersebut langsung menolong dengan mengeluarkan anak tersebut dari dalam lumpur. Keesokan harinya ayah si anak datang untuk menyatakan terima kasih pada sang petani. Dia adalah orang kaya dan menawarkan berbagai hal pada si petani, namun petani tersebut menolaknya. Akhirnya orang kaya itu menyekolahkan anak si petani dan menanggung semua biayanya. Ia di sekolahkan di universitas St. Mary's Hospital Medical School di London. Si anak petani memanfaatkan kesempatan itu dengan belajar sungguh-sungguh. Anak itu bernama Sir Alexander Fleming yang menemukan obat penisilin.

Bertahun-tahun kemudian anak si orang kaya diserang penyakit pneumonia dan obat yang mampu menyelamatkan nyawanya adalah obat penisilin. Anak orang kaya tersebut bernama Sir Winston Churchill.

Kita melihat bagaimana kebaikan itu kembali kepada mereka yang sudah memberikan kebaikan.
Sebagaimana benih yang ditaburkan akan menghasilkan buah, demikianlah setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan membawa kebaikan bagi kita sendiri.

Setiap hari merupakan kesempatan untuk berbuat baik. Marilah kita menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk berbuat kebaikkan bagi banyak orang. jangan ditunda karena hal itu tidak akan terulang lagi. Hari ini kalau ada orang yang membutuhkan uluran tangan anda, bantulah karena saat itu Tuhan membutuhkan anda.

Thursday, October 20, 2011

10 HAL YANG HARUS KITA KETAHUI TENTANG ”MASALAH”

  1. Masalah bukanlah masalah jika tidak dipermasalahkan.
  2. Masalah bukanlah masalah, tapi cara kita memandangnya itulah masalah yang sebenarnya.
  3. Masalah ada bukan untuk melemahkan kita tapi justru untuk mendewasakan dan menguatkan kita.
  4. Masalah itu seperti api yang memanaskan emas, semakin panas apinya semakin murni emasnya.
  5. Masalah adalah salah satu bukti bahwa kita hidup, karena hanya orang mati yang tidak punya masalah.
  6. Masalah adalah jalan utama menuju kebijaksanaan, karena kebijaksanaan tidak akan terbukti tanpa masalah.
  7. Masalah merupakan jalan tercepat menuju kesuksesan.
  8. Masalah merupakan guru terbaik yg pernah ada dalam kehidupan.
  9. Masalah itu ibarat sebuah pertandingan, kita harus memenangkannya sebelum mendapatkan hadiahnya.
  10. Masalah adalah kesempatan kita utk menguji kita.
Jangan takut jika kita menemui masalah, Hadapilah masalah kita ... Jangan lari daripadanya.

Keep Strong Keep Fight and Let's be The Winner....

Mie Yang Terlalu Matang

Pelajaran tentang membina sebuah hubungan, saya dapatkan dari kebiasaan makan pagi saat masih kecil dulu. Ibu selalu menekankan pentingnya sarapan bersama sebelum berangkat beraktivitas, padahal beliau sendiri harus berangkat bekerja di pagi hari. Untuk itu, ibu bangun lebih pagi dari kami semua dan melakukan beberapa hal sekaligus sambil bersiap-siap untuk berangkat kerja.

Satu hal yang selalu saya keluhkan saat itu adalah, mie yang dimasak terlalu matang sehingga tidak lagi terasa teksturnya dan membuat menu mie kami terasa memuakkan. Saya tahu Ayah juga tidak suka dengan sesuatu yang lembut seperti itu. Ayah benci bubur, pasta dan mie yang terlalu matang, namun anehnya Ayah tidak pernah sekalipun menegur ibu.
Ketika saya memberanikan diri mengatakannya, Ibu berjanji akan mengurangi waktu memasak mie agar tidak terlalu matang. Namun tidak ada perubahan, walaupun Ibu selalu berkata 'oops.. maaf, mienya terlalu matang lagi' dan Ayah akan berkata 'masih enak kok'. Maka saya berpikir Ayah harus mengatakan pendapatnya agar ibu benar-benar mengusahakan agar mie itu tidak terlalu matang lagi. Lagipula saya penasaran mengapa Ayah nampak tidak keberatan dengan mie itu, padahal dia sendiri pasti tidak menyukainya.
Dalam satu kesempatan, saya pun menanyakan pada Ayah dan dia memegang pundak saya sambil menjelaskan. Ayah berkata bahwa Ibu harus melakukan banyak hal di pagi hari, dan mie itu terlalu matang karena Ibu memberi banyak air dan merebusnya agak lama sehingga Ibu punya waktu yang cukup untuk berpakaian.
Kemudian Ayah melanjutkan, mengapa kita harus mengeluh? Mie yang terlalu matang masih tetap membuat kita kenyang dan tidak membuat sakit. Hidup itu penuh dengan hal-hal dan orang-orang yang tidak sempurna, seperti Ayah dan saya yang sering lupa menutup pintu, lupa membereskan barang-barang dan banyak lagi.
Waktu itu, saya hanya menangkap bahwa kelalaian Ibu harus dimaklumi. Namun seiring usia, saya menangkap makna yang lebih dalam dari itu. Ada banyak ketidaksempurnaan dalam hidup ini, dan ada banyak kesalahan yang kita buat sebanyak orang lain berbuat kesalahan di mata kita. Tidak semua kesalahan ini harus dipermasalahkan dan diselesaikan, banyak di antaranya hanya perlu untuk dipahami dan diterima.
Quote:
Apa yang Anda lihat sebagai kesalahan, mungkin bukan sebuah kesalahan namun perbedaan. Menerima perbedaan dan memahami ketidaksempurnaan adalah dasar untuk menciptakan hubungan yang sehat, tahan lama dan tidak pernah membosankan.

Ini pun akan berlalu

Alkisah, ada seorang raja pergi berburu brsama kawalan prajuritnya disertai dengan penasehatnya. Ditengah perjalanan tanpa sengaja, sang raja terperosok jatuh kedalam lubang yang tertutup rumput liar dihutan. Dengan susah payah, sang raja berhasil keluar dari lubang itu dengan 1 gigi yang copot. Sang raja meringis kesakitan karna giginya copot. Dalam situasi itu, dia bertanya apa maksud kejadiaan itu. Sang penasihat pun berkata,"Syukuri saja, Baginda. INIPUN AKAN BERLALU". Mendengar jawaban itu, Raja sangat marah. Bagaimana penasihatnya bisa memintanya dalam situasi kecelakaan yang menanggalkan giginya. Dalam kemarahan, ia memerintahkan pengawalnya untuk mengurung sang penasehat itu. Setelah memenjarakan penasihat itu, Sang raja kembali melakukan perburuan tanpa diikuti oleh penasihatnya.

Malang nasibnya, sang raja & pasukannya tertangkap oleh penguasa hutan. Dan akhirnya ditahan. Tiba hari sidang, raja dihadapkan dengan penguasa hutan. Dengan lantang penguasa hutan berteriak,"Kita akan mempersembahkan raja !! ". Mendengar ucapan itu, sang raja sangat ketakutan & memohon agar supaya dibebaskan. Akan tetapi penguasa hutan berkata,"Kami membutuhkan seseorang yg SEMPURNA utk dipersembahkan kepada Dewa!!". Dan setelah itu penguasa hutan pun memerintahkan pengawalnya untuk memeriksa sang raja itu, apakah dia sempurna. Kemudian setelah diperiksa ternyata sang raja itu tidaklah sempurna, karena satu giginya tidak ada. Sang raja hutan pun marah, karena tangkapan terbaiknya sekalipun, ternyata tidak sempurna. Akhirnya sang raja pun dilepaskan. Dengan rasa syukur luar biasa, ia pun teringat akan penasihatnya yang dipenjarakannya. Kemudian, sang raja memerintahkan agar penasihat itu dihadirkan kembali di hutan. Setiba di hutan, penasihat itu mendapatkan penghargaan dan ucapan terimakasih dari Sang raja.

Sambil mendengar ucapan itu penasihat itu berkata,"Syukuri Yang Ada, INI PUN AKAN BERLALU". Seandainya šάчά tdk dipenjarakan oleh raja, mungkin saja šάчά yang akan menjadi korban persembahan berikut untuk Dewa..
"Ternyata semuanya ada hikmahnya, semuanya pasti akan berlalu," ucap sang raja secara bijak.

Jika hari ini anda belum beruntung jangan bersedih, krna INI PUN AKAN BERLALU.

Jika hari ini ada yang menyakiti hati anda, jangan kutuk dia atau sakiti dia karena INI PUN AKAN BERLALU. Semua ada hikmahnya.

Hari ini belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, esokkan masih ada, hidup ini akan terus berubah.

Dia mengucapkan kata-kata kasar padamu hari ini, lupakanlah karena hal itupun sudah berlalu untuk apa dipikirkn lagi.

Jangan pikirkan ucapan kasar orang lain kepadamu krn ia telah berlalu. Untuk apa mengendong sakit terus menerus?

Tidak ada seorangpun yang bisa bahagia, jika terus-menerus mengendong kesedihannya.

Lupakan semua kenangan pahit yang pernah singgah dihati. Itu Semua telah Berlalu!

Lepaskan semua kenangan pahit yang telah terjadi, lepaskan, lepaskan, lepaskan. Maka kelegaan akan datang.

Kebahagian itu semudah anda melepaskan kenangan pahit. Itu pun sdh berlalu.

Hiduplah sekarang dan disini. Ini yang nyata, yang lalu telah pergi, hari esok pasti lebih berseri!.

Building Your House

An elderly carpenter was ready to retire. He told his employer-contractor of his plans to leave the house-building business to live a more leisurely life with his wife and enjoy his extended family. He would miss the paycheck each week, but he wanted to retire. They could get by.

The contractor was sorry to see his good worker go & asked if he could build just one more house as a personal favor. The carpenter said yes, but over time it was easy to see that his heart was not in his work. He resorted to shoddy workmanship and used inferior materials. It was an unfortunate way to end a dedicated career. When the carpenter finished his work, his employer came to inspect the house. Then he handed the front-door key to the carpenter and said,

"This is your house... my gift to you."

The carpenter was shocked! What a shame! If he had only known he was building his own house, he would have done it all so differently. So it is with us. We build our lives, a day at a time, often putting less than our best into the building. Then, with a shock, we realize we have to live in the house we have built. If we could do it over, we would do it much differently.
But, you cannot go back.

You are the carpenter, and every day you hammer a nail, place a board, or erect a wall. Someone once said, "Life is a do-it-yourself project." Your attitude, and the choices you make today, help build the "house" you will live in tomorrow.

Therefore, Build wisely!

« Kehebatan MEMBERI »

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima, karena ada keajaiban dibalik "memberi",
suatu rahasia yg hanya diketahui oleh orang-orang yg berjiwa besar.

Memberi itu menyehatkan.
Dr. Allan Kuts mengadakan penelitian yg melibatkan 3.000 sukarelawan,
mengambil kesimpulan,

"Memberi & menolong orang lain dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi rasa stres, meningkatkan endorfin & meningkatkan kesehatan."

Prof. David Mc clelland juga menambahkan,
"Melakukan sesuatu yg positif terhadap orang lain akan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh,
sebaliknya orang kikir cenderung terserang penyakit."

Mengapa demikian?

Karena orang kikir BIASANYA cinta uang,
bila uangnya SDIKIT BERKURANG maka dia akan STRESS, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yg akan MENGURANGI kekebalan tubuh.


Memberi dpt memperpanjang umur,

James Hous dalam risetnya menyimpulkan,

"MENOLONG orang lain secara sukarela MNINGKATKAN kebugaran tubuh & angka harapan hidup."

ROCKEFFELER adalah orang kaya yg tidak bahagia & sulit tidur.
Dokter memvonis hidupnya tidak akan lama,

Lalu Rockeffeler MEMUTUSKAN mengubah hidupnya untuk MNOLONG kaum miskin.


Apa yg terjadi?
Kesehatannya MEMBAIK & berlawanan dgn perkiraan dokter.
Ia hidup sampai umur 98 tahun, sebagai ahli filantropi & dermawan yg terkenal.

Pesan Moral,
Memberi mendatangkan KBAHAGIAAN yg luar biasa.

SAAT kita mengulurkan tangan untuk menolong sesama & berbagi kehidupan dgn mereka MAKA kita akan merasakan kebahagiaan yg mendalam & hidup jauh lebih BERARTI.

Setiap orang YG SUKA memberi TIDAK PERNAH kekurangan.

Dia akan membaikkan orang lain,
dirinya sendiri & menyenangkan hati TUHAN.

Jadilah insan yg suka memberi TANPA PAMRIH

Mimpi & Berjuang! (Share dari Bapak Andrie Wongso)

Dikisahkan, pada tahun 1867, hiduplah seorang ahli teknik kelahiran Jerman bernama John Augustus Roebling. Ia bermimpi membangun sebuah jembatan yang menghubungkan Kota New York dan Long Island. Impian John tidak mendapat dukungan bahkan ditertawakan oleh banyak temannya. Mereka mengganggap proyek itu adalah ide yang paling gila dan impossible! Maka, John pun hanya bisa berbagi impian dengan anaknya, Washington Roebling. Washington juga seorang ahli teknik. Ayah dan anak itu berjuang bersama untuk mewujudkan impian itu.

Ketika proyek itu baru berjalan beberapa bulan, terjadi kecelakaan yang fatal. Sayangnya, karena pertolongan yang terlambat, John Roebling tidak bisa diselamatkan. Sedangkan Washington, walaupun nyawanya selamat, tetapi mengalami cedera parah pada kepalanya yang membuatnya lumpuh dan tidak mampu berbicara. Namun, impaian ayahnya tentang "jembatan" tidak pernah padam dalam pikirannya.

Suatu hari, saat Washington terbaring tidak berdaya di tempat tidurnya, ia melihat cahaya matahari melewati jendela kamarnya, menyilaukan dan menyakitkan mata. Segera ditutupnya kelopak matanya, dan saat itu pula, muncullah sebuah kesadaran, “Hari ini aku masih bisa menikmati indahnya kilau mentari, artinya, Tuhan masih memberiku waktu untuk berbuat. Dan aku tidak boleh menyerah!” Dengan sekuat tenaga ia berkonsentrasi penuh dan berusaha untuk menggerakkan satu jarinya. Usaha yang dilakukan berulang-ulang dengan semangat dan konsentrasi penuh, ternyata tidak sia-sia. Dia berhasil menggerakkan jarinya! Perlahan-lahan, Washington mampu membuat kode untuk berkomunikasi dengan istrinya, Emily, melalui satu jari itu.

Walaupun begitu perlahan pada awalnya, dengan cara seperti itulah, Washington memberi petunjuk kepada Emily untuk melanjutkan pembuatan jembatan. Semua instruksi diberikan kepada Emily dan kemudian disampaikan lebih lanjut kepada para pekerjanya yang setia membantu mewujudkan impiannya. Begitu berulang-ulang. Mereka melalui berbagai kendala yang tidak sedikit jumlahnya. Butuh waktu panjang untuk berjuang dengan semua sisa kekuatan dan ketegarannya, dan butuh waktu selama 13 tahun untuk mewujudkan impiannya. Akhirnya, pada tahun 1883, Jembatan Brooklyn (Brooklyn Bridge) berdiri megah di Kota New York, Amerika Serikat.

Sahabat yang Luar Biasa,

Cerita di atas merupakan sebuah contoh bahwa pikiran positif dan perjuangan nyata mampu memegang erat mimpi dan bisa mewujudkan apa yang sekiranya tidak mungkin menjadi mungkin!

Betapa luar biasanya kekuatan pikiran manusia! Pikiran manusia bisa membuat hidup menjadi sengsara atau bahagia, gagal atau sukses, biasa-biasa saja atau luar biasa. Kalau kita mengikuti pikiran yang negatif, maka kehidupan kita isinya akan negatif pula: hidup penuh kecemasan, pasif, ketakutan dan kekurangan. Namun jika kita mampu mengembangkan pikiran yang positif, optimis, dan senantiasa berpengharapan yang positif, serta punya komitmen  tinggi dalam mewujudkan segala impiannya, maka kita akan hidup penuh gairah, syukur, gembira, sukses, dan bahagia... setiap hari!

Mari kita pilih hidup dengan pola pikir yang positif. Kita pilih hidup dengan aktivitas yang positif. Dan kita pilih agar kualitas kita hidup berguna bagi kita dan bagi banyak orang...!

Salam sukses, Luar Biasa!!

HIDUP ITU SEDERHANA

Hidup itu sederhana; ambil keputusan, lakukan dan jangan menyesalinya

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

”Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.”


Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

”Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.”


Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?” Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.”

”Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.”


Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.”

”Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.”


Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?” Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.” Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”

”Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.”


Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.” Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.” Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

”Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.”


Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

”Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya